1. Bertatapan dengan lawan bicara
Bertatapan dengan lawan bicara sangatlah penting tapi dalam arti bukan pada kondisi dimana wajah kita berbicara dengan bertatapan wajah secara dekat, melainkan bertatapan mata satu sama lain dengan lawan jenis. Jangan sesekali menundukan kepala disaat sedang terjadinya komunikasi, jangan berpaling wajah atau hal lainnya. Karena mungkin lawan bicara kita akan menganggap apakah mulut dia bau, kita dianggap tidak menghargainya dan sebagainya, sehingga menyebabkan sebuah konflik dihati dan pikiran lawan bicara kita yang menghasilkan anggapan bahwa kita "Sombong".
2. Memperhatikan lawan bicara
Nah terkadang Memperhatikan apa yang diungkapkan oleh lawan bicara kita sangat penting dan menambah nilai plus untuk diri kita, karena lawan bicara kita mungkin saja akan menganggap bahwa apa yang disampaikannya itu bisa dihargai dan diterima dengan baik sehingga bisa membuatnya senang. Tapi permasalahannya adalah ketika pembahasan itu garing atau membosankan itulah yang menyebabkan kita sebagai pendengar sekaligus orang yang memperhatikan akan bosan dan lebih memilih berbicara dengan lawan jenis lain, otomatis itu akan menyebabkan konflik dihatinya dan menghasilkan anggapan bahwa "kita tidak bisa menghargai seseorang", lebih baik usahakan tetap mendengarkannya dan memilih topik pembicaraan yang baik.
3. Rileks
Rileks dapat membuat cara berkomunikasi kita sedikit rapih dan beraturan sehingga tidak menyebabkan lawan bicara menjadi kebingungan. Dengan perlahan mengucapkan kalimat dapat membuat lawan bicara akan mengerti dan memahami apa maksud dari ucapan kita. Tidak seperti saya, selalu terburu-buru dalam mengucapkan sebuah kalimat dan entah mereka mengerti atau tidak. Terutama kepada wanita, ini selalu menjadi topik pembahasan antara saya dan teman saya ketika bertemu yang membicarakan bahwa jika saya berbicara dengan lawan jenis entah kenapa saya tidak pernah bisa Rileks dan bisa dibilang gugup.
4. Mengurangi perkataan kasar dengan lawan bicara
Dahulu kala ada seorang pepatah yang berkata "Ucapan adalah sebuah bumerang untuk diri sendiri" entah pepatah itu pernah mengatakannya atau tidak, heheh. Seberapa dekat kita dengan seseorang diharapkan agar tidak terlalu sering menggunakan kata-kata kasar. Karena jika terlalu sering, itu bagaikan pisau yang perlahan membuka kerangka perasaan yang akhirnya menciptakan kebencian sekalipun itu sahabat sendiri. Bagaimanapun juga, gunakanlah aturan-aturan berbahasa yang baik dan sewajarnya.
5. Mengganti Topik Pembicaraan
Pasti bosen dong dengan pembahasan yang itu-itu aja, tidak menarik dan akhirnya selesai komunikasi pada posisi dimana kita masih ingin berkomunikasi dengan lawan bicara, saran saya sih buru-buru mengganti topik pembahasan agar alur dari komunikasi itu lebih berwarna dan mempunyai lebih lama waktu berbicara dengan lawan jenis itupun misalnya jika kita rindu dengan seseorang yang sudah lama gak bertemu dan dua tahun kemudian baru dipertemukan.
6. Jangan memotong pembicaraan lawan bicara
Salah satu prilaku yang tidak sopan salah satunya memotong pembicaraan lawan bicara, tentu akan menimbulkan rasa kesal dan marah terlebih lagi jika yang diungkapkannya itu hal yang sangat penting. Bukan lawan bicara saja yang merasa kesal dan marah, kitapun akan merasakan hal yang sama dengan sikap refleks paling tidak ingin menghajarnya dan timbullah perselisihan.
Karena seseorang mempunyai keperibadian masing-masing mungkin ada beberapa orang dengan cara berkomunikasinya yang berbeda, meskipun begitu kita harus tetap bisa menghargainya.
0 komentar:
Post a Comment