Sunday, November 15, 2015



Adit     : kapan batas akhir upload tugas tou?
Calvin  : sepertinya 2 harilagi, bukan?
Rico     : iya benar
Adit     : apa yang harus dikerjakan?
Rico     : kita harus membuat percakapan
Calvin  : percakapan seperti apa?
Rico     : percapakan antara dua orang atau lebih dengan tema bebas
Adit     : harus membuat kelompok?
Rico     : tentu saja
Calvin  : bagaimana dengan kelompok lama?
Rico     : tidak tahu, setiap anggota kelas membuat kelompok baru
Calvin  : ya sudah, kau sudah ada kelompok?
Adit     : belum, kau sudah?
Calvin  : belum juga, kenapa kita tidak membuat kelompok saja?
Rico     : baiklah kalau begitu
Adit     : ya sudah, dengan begini kelompok sudah siap, kita ingin membuat percakapan dengan tema apa?
Calvin  : bagaimana dengan tugas di dalam tugas?
Adit     : apa itu?
Calvin  : kita membuat  percakapan tentang kita yang sedang mengerjakan sebuah tugas
Rico     : maksudnya?
Adit     : tolong jelaskan lebih rinci
Calvin  : contohnya, karena kita bertiga , kita buat a, b, dan c, pertama si a bertanya pada b, “ada tugas tidak?”,  dan si b menjawab, “ ada tugas tou.”, lalu si c ikut bergabung, “jangan lupa batas akhir upload 2 hari lagi.”, dan seterusnya
Rico     : ooooohhh
Calvin  : kalian mengerti?
Rico     : aku sudah mengerti
Adit     : aku belum, hahaha, tolong jelaskan lagi
Calvin  : nanti akan aku jelaskan ulang, sekarang kita tentukan kapan dan dimana kita akan mengerjakan tugas ini?
Rico     : di kampus saja , setelah mata kuliah terakhir, bagaimana?
Calvin  : oke
Adit     : insyallah

Rico     : baiklah,nanti kita kerjakan tugasnya sehabis pulang mata kuliah terakhir ya

Saturday, November 7, 2015

Berkomunikasi dan berinteraksi didalam kehidupan sehari-hari memanglah sangat penting untuk menjalinnya suatu hubungan pertemanan, saudara dan persahabatan. Dalam berkomunikasi, tentu kita harus bisa mengucapkan kalimat dengan benar dan tepat, jangan sampai bertele-tele dan akhirnya membuat lawan bicara kita menjadi kebingungan atau lainnya. Contohnya seperti saya, ketika sedang berbicara dengan lawan bicara saya selalu ragu atau kebingungan untuk mengungkapkan sebuah kalimat atau kata-kata sebagai media pembahasan komunikasi. Sesekali saya menundukan kepala disaat sedang berkomunikasi, tidak menatap mata lawan bicara saya, Bertemu dengan seseorang yang dikenali tetapi saya tidak menyapa. Tapi, menurut teman saya tindakan seperti itu cenderung akan merusak proyektifitas keperibadian kita dengan kata lain seseorang mungkin saja menganggap kita sebagai seseorang yang sombong, wah jangan sampai begitu ya. Pada postingan kali ini saya akan memberikan sedikit pembelajaran tentang cara berkomunikasi yang baik dan benar dengan seseorang menurut versi saya, yah walaupn saya sendiri belum pandai dalam berbicara ataupun berkomunikasi, mari menyimak dan belajar bersama....

1. Bertatapan dengan lawan bicara
Bertatapan dengan lawan bicara sangatlah penting tapi dalam arti bukan pada kondisi dimana wajah kita berbicara dengan bertatapan wajah secara dekat, melainkan bertatapan mata satu sama lain dengan lawan jenis. Jangan sesekali menundukan kepala disaat sedang terjadinya komunikasi, jangan berpaling wajah atau hal lainnya. Karena mungkin lawan bicara kita akan menganggap apakah mulut dia bau, kita dianggap tidak menghargainya dan sebagainya, sehingga menyebabkan sebuah konflik dihati dan pikiran lawan bicara kita yang menghasilkan anggapan bahwa kita "Sombong".

2. Memperhatikan lawan bicara
Nah terkadang Memperhatikan apa yang diungkapkan oleh lawan bicara kita sangat penting dan menambah nilai plus untuk diri kita, karena lawan bicara kita mungkin saja akan menganggap bahwa apa yang disampaikannya itu bisa dihargai dan diterima dengan baik sehingga bisa membuatnya senang. Tapi permasalahannya adalah ketika pembahasan itu garing atau membosankan itulah yang menyebabkan kita sebagai pendengar sekaligus orang yang memperhatikan akan bosan dan lebih memilih berbicara dengan lawan jenis lain, otomatis itu akan menyebabkan konflik dihatinya dan menghasilkan anggapan bahwa "kita tidak bisa menghargai seseorang", lebih baik usahakan tetap mendengarkannya dan memilih topik pembicaraan yang baik.

3. Rileks
Rileks dapat membuat cara berkomunikasi kita sedikit rapih dan beraturan sehingga tidak menyebabkan lawan bicara menjadi kebingungan. Dengan perlahan mengucapkan kalimat dapat membuat lawan bicara akan mengerti dan memahami apa maksud dari ucapan kita. Tidak seperti saya, selalu terburu-buru dalam mengucapkan sebuah kalimat dan entah mereka mengerti atau tidak. Terutama kepada wanita, ini selalu menjadi topik pembahasan antara saya dan teman saya ketika bertemu yang membicarakan bahwa jika saya berbicara dengan lawan jenis entah kenapa saya tidak pernah bisa Rileks dan bisa dibilang gugup.

4. Mengurangi perkataan kasar dengan lawan bicara
Dahulu kala ada seorang pepatah yang berkata "Ucapan adalah sebuah bumerang untuk diri sendiri" entah pepatah itu pernah mengatakannya atau tidak, heheh. Seberapa dekat kita dengan seseorang diharapkan agar tidak terlalu sering menggunakan kata-kata kasar. Karena jika terlalu sering, itu bagaikan pisau yang perlahan membuka kerangka perasaan yang akhirnya menciptakan kebencian sekalipun itu sahabat sendiri. Bagaimanapun juga, gunakanlah aturan-aturan berbahasa yang baik dan sewajarnya.

5. Mengganti Topik Pembicaraan
Pasti bosen dong dengan pembahasan yang itu-itu aja, tidak menarik dan akhirnya selesai komunikasi pada posisi dimana kita masih ingin berkomunikasi dengan lawan bicara, saran saya sih buru-buru mengganti topik pembahasan agar alur dari komunikasi itu lebih berwarna dan mempunyai lebih lama waktu berbicara dengan lawan jenis itupun misalnya jika kita rindu dengan seseorang yang sudah lama gak bertemu dan dua tahun kemudian baru dipertemukan.

6. Jangan memotong pembicaraan lawan bicara
Salah satu prilaku yang tidak sopan salah satunya memotong pembicaraan lawan bicara, tentu akan menimbulkan rasa kesal dan marah terlebih lagi jika yang diungkapkannya itu hal yang sangat penting. Bukan lawan bicara saja yang merasa kesal dan marah, kitapun akan merasakan hal yang sama dengan sikap refleks paling tidak ingin menghajarnya dan timbullah perselisihan.

Karena seseorang mempunyai keperibadian masing-masing mungkin ada beberapa orang dengan cara berkomunikasinya yang berbeda, meskipun begitu kita harus tetap bisa menghargainya.





A. Pengertian Komunikasi

     Komunikasi Adalah Proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seseorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy,2000:13).

B. Fungsi Komunikasi

       Fungsi komunikasi menurut onong Uchjana Effendy:

·        Menginformasikan (to inform)

Komunikasi dapat menginformasikan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, idea tau pikiran dan tingkah laku orang lain, serta segaka sesuatu yang disampaikan orang lain.

·        Mendidik (to educated)

Komunikasi merupakan sarana pendidikan. Dengan komunikasi, manusia dapat menyampaikan ide dan pikirannya kepada orang lain, sehingga orang lain mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.

·        Menghibur (to entertain)

Komunikasi selain berguna untuk menyampaikan komunikasi, pendidikan dan mempengaruhi juga berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.

·        Mempengaruhi (to influence)

Komunikasi dapat mempengaruhi setiap individu berkomunikasi, tentunya berusaha saling mempengaruhi jalan pikiran komunikasi dan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikasi sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai makhluk social, kita tidak menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun social.

C. Komunikasi Verbal

      Komunikasi ini merupakan suatu kegiatan percakapan/penyampaian informasi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Contoh dari komunikasi verbal yaitu:

·        Berbicara dengan seseorang atau kelompok orang
·        Mendengarkan radio
·        Membaca buku, majalah dan novel
·        Menulis surat lamaranm surat perjanjian jual beli,brosur dan
·        Berpidato dihadapan orang banyak

D. Komunikasi Alam Sadar

    Komunikasi ini merupakan penyampaian informasi antara manusia secara sadar. Komunikasi alam sadar umumnya merupakan komunikasi interpersonal, misalnya komunikasi secara verbal dan nonverbal.

E. Tahapan Komunikasi

·   Penginterpretasian, hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia piker dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.

·       Penyandian, pada tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambing komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encoderm alat penyadi: mengubah pesan abstrak menjadi konkret.

·  Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambing komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.

·    Perjalanan, pada tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.

· Penerimaan, pada tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.

·   Penyandian balik, pada tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).

·      Penginterpretasian balik, pada tahap ini terjadi komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diuraikan dalam bentuk pesan.

Sumber: - Staffsite
               - Wikipedia





Thursday, October 1, 2015




      Peranan organisasi pemuda di Indonesia sangat banyak macam macamnya, dalam pembahasan ini saya akan meluarkan pendapat dalam organisasi yang saya ikuti dalam membentuk identitas diri saya . Ketika saya telah resmi masuk ke Universitas Gunadarma saya mengikuti suatu organisasi yaitu Gamagudabo. Di organisasi ini saya menjalani suatau kegiatan yaitu Gamagudabo Jambore di cidahu tepatnya di javanaspa..
     Kegiatan jambore ini di maksudkan untuk mendekatkan anggota-anggota yang ada didalamnya, mengenal angkatan-angkatan sebelum mereka dan masih banyak lagi. Saat kami sampai di javanaspa kami berbagi tugas yaitu ada yang memasang tenda, lampu, jenset, makanan,dll.
     Setelah itu kita dibagi dengan beberapa kelompok dan 3 orang ketua dari angkatan 2013, pertama tugas kita untuk membuat sebuah yel-yel lalu membagi/memotong 1kain untuk diikatkan ke kepala masing2 anggota supaya cukup untuk semuanya (disini kita di ajarkan tidak egois harus saling berbagi kain untuk teman kita). kedua saat menjelang siang kita diajak untuk berjalan kesuatu hutan dan didalamnya sudah ada suatu pos-pos pemberhentian dari angkatan sebelumnya, Di pos pertama mereka menanyakan apa tujuan kalian masuk gamagudabo ini, setelah itu kita dikasih 1 buah permen untuk dibagikan kepada teman 1 kelompok disini juga kita diajarkan untuk saling berbagi jangan egois. Di pos kedua kita diberikan tantangan yaitu tahan tawa, jika tertawa akan mendapatkan hukuman yaitu beranang di kubangan lumpur.
      Ternyata dikelompok saya ada yg tertawa karna solidaritas kita. semua anggota berenang di lumpur itu karna 1 kena semua harus kena ini menunjukan kesolidaritasan kita. dan dipos-pos selanjutnya kami di berikan berbagai tantangan yang sangat sulit agar kami bisa solid berkerjasama dan kompak. Dari pengalaman tersebut saya sadar bahwa dengan adanya solidaritas yang tinggi, kerja sama kelompok yang baik, dan kekompakan dalam mencintai alam sangatlah diperlukan untuk pembentukan identitas terhadap diri saya sendiri.
      Intinya dalam suatau organisasi yang diperlukan adalah solidaritas kerja sama dan kekompakan 
 

Sunday, September 27, 2015




A. Pengertian Organisasi

        Organisasi mungkin telah ada sejak ratusa tahun yang lalu, karena ruang lingkup organisasi sangat luas, secara tidak sadar semua manusia sejak lahir sudah ikut dalam organisasi, suatu organisasi dapat menjadi fokus sentral kehidupan seseorang atau mungkin hanya pelayannya untuk sementara waktu. 
       Jadi dapat diartikan Organisasi adalah tempat atau wadah bagi 2 orang atau lebih untuk berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya misalkan uang,lingkungan, material,sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi dan didalamnya banyak perbedaan maupun kesamaan antara anggotanya.


B. Sebab & Contoh Timbulnya Kelompok

    Sebab atau alasan & Contoh Timbulnya Kelompok:

  1. Dorongan untuk meneruskan keturunan : Tidak dapat dipungkiri bawha semua makhluk hidup mempunyai sifat yang sama, yakni meneruskan keturunan. Dengan organisasi/kelompok itulah seseorang akan menemukan pasangannya masing-masing, sehingga dengan demikian dorongan tersebut bisa tercapat. Contohnya : Pernikahan
  2. Dorongan untuk mempertahankan hidup : Manusia membentuk atau bergabung dengan organisasi/kelompok, maka secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha mempertahankan hidupnya, karena kebutuhan hidupnya tidak mungkin akan terpenuhi dengan hidup menyendiri. selain itu dengan adalanya organisasi/kelompok, hubungan manusia semkain luas sehinnga kemanapun ia pergi akan senantiasa merasa aman. Contohnya : Keluarga, OSIS, BEM, dll
  3. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja : Manusia di era modern dituntut untuk melakukan pekerjaan yang efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal. oleh sebab itu dengan adanya organisasi/kelompok dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Contohnya : Kelompok Formal    
 C. Organisasi Paguyuban Pasundan

         Paguyuban Pasundan adalah suatu organisasi budaya Sunda yang berdiri sejak 20 Juli 1913. Organisasi ini merupakan organisasi tertua yang masih berdiri hingga saat ini. Selama keberadaannya organisasi ini bergerak dalam beberapa bidang diantaranya: pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan dan pemberdayaan perempuan. Paguyuban ini bertujuan untuk melestarikan budaya-budaya khas bumi Pasundan atau budaya Sunda yang melibatkan bukan hanya orang-orang sunda saja tetapi semua orang yang mempunyai kepedulian terhadap budaya Sunda itu sendiri.
        Atas inisiatif siswa-siswa Sunda di STOVIA (School Tot Opleiding voor Indlandsche Artsen) – sekolah kedokteran zaman Belanda di Batavia (Jakarta), diupayakan pembuatan organisasi untuk orang-orang Sunda. Selanjutnya, para siswa yang berusia sekitar 22 tahun itu, berkunjung ke rumah Daeng Kandoeroean Ardiwinata, yang saat itu sudah dianggap sebagai sesepuh orang Sunda. Dalam kunjungan tersebut, dinyatakan maksud pendirian perkumpulan orang Sunda sekaligus meminta D. K. Ardiwinata untuk menjadi ketua organisasi.
Setelah D. K. Ardiwinata menyanggupi, maka di rumahnya di Gang Paseban, Salemba,Jakarta, pada hari Minggu tanggal 20 Juli 1913 diadakan rapat untuk pendirian perkumpulan. Dalam rapat itu disepakati pendirian organisasi yang kemudian dinamai“Pagoejoeban Pasoendan”. Saat itu ditetapkan D. K. Ardiwinata sebagai penasehat dan Dajat Hidajat (siswa STOVIA) sebagai ketua. Pada tanggal 22 September 1914, pengurus paguyuban meminta izin kepada pemerintah untuk dapat melakukan kegiatannya secara sah. Dengan surat keputusan nomor 46 tanggal 9 Desember 1914, izin tersebut diberikan. Selanjutnya, sampai tahun 1918, organisasi ini lebih sebagai perkumpulan sosial-budaya.

D. Kesimpulan


Pada dasarnya, pembentukan organisasi/kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya. Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan membentuk organisasi/kelompok. Dalam sebuah organisasi/kelompok dapat membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu urusan, tugas atau  tujuan dengan cara bekerja sama.
Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan sendiri akan menjadi lebih mudah jika dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu anggota kelompok , setiap anggota mempunyai keahlian khusus di bidangnya masing-masing, sehinga terjadilah pembagian tugas dan spesifikasi kerja yang membuat hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal.
          
          
Sumber : - Wikipedia
              - 50sial
              - Damsar. 2010.Pengantar Sosiologi Politik.Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
              - Syarbaini, Syahrial., dkk.2002.Sosiologi dan Politik.Jakarta : Ghalia Indonesia.
              - Ismawati, Esti.2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar.Yogyakarta : Penerbit Ombak


Monday, June 29, 2015

Image result for manusia dan pandangan hidup




A. Pengertian Pandangan Hidup

         Setiap manusia mempunyai pandangan hidup, pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, psehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup. 
        Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :

        1. Pandagan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak                                kebenarannya
        2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma              yang terdapat pada negara tersebut.
        3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

B. Kebajikan
     
        Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral, atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur itu terpisah bila manusia meninggal. Karena merupakan pribadi, manusia mempunyai pendapat sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita-cita sendiri dan sebagainya. Justru karena itu, karena mementingkan diri sendiri, seringkali manusia tidak mengenal kebajikan.
           Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku, Jadi suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu, nilai suara hati amat besar dan penting dalam hidup manusia. Misalnya orang tahu, bahwa membunuh itu buruk, jahat suara hatinya mengatakan demikian, namun manusa kadang-kadang tak mendengarkan suara hatinya

C. Keyakinan atau kepercayaa

       Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. jika keyakinan tidak ada maka keraguan akan muncul, dan kesalahan akan sering kali menghalangi. keyakinan sangat penting dalam kehidupan seperti keyakinan dalam memeluk agama.
             Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premisi benar. jika kita yakin dalam satu hal maka kepercayaan akan muncul, keyakinan dan kepercayaan sangan berdampingan dalam hidup. contoh : pada saat kesulitan menghampiri maka sangat di perlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang di alami dapat di lewatkan.
kenyakinan dan kepercayaan sangat fital dalm hidup. jadi tidak ada salahnya kita gunakan keyakinan kita dengan penuh percaya, mudah-mudahan bisa membantu dalm hidup.
Sebutkan langkah-langkah berpandangan hidup yang baik. Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :

(1) Mengenal

Sebelum seseorang meyakini sesuatu pastilah ia harus mengenal apa yang ia lihat tersebut. Mengenal merupakan langkah awal dari berpandangan hidup yang baik di karenakan dengan mengenal, kita pun akan dapat membedakan suatu hal yang baik dan buruk menurut cara pandang kita sehingga kita tidak akan mengambil langkah yang salah.

(2) Mengerti

Tidak cukup hanya dengan mengenal, kita harus mengerti tentang apa yang sedang kita hadapi. Mengerti sebagai langkah lanjut dari mengenal. Mengenal di ibaratkan hanya sebagai lapisan luar sedangkan jika kita ingin mengetahui lapisan dalamnya, kita harus mengerti.

(3) Menghayati

Setelah kita mengenal dan mengerti suatu hal tersebut, maka langkah selanjutnya adalah menghayati. Dengan menghayati kita dapat lebih jauh mengerti

(4) Meyakini

Langkah selanjutnya adalah meyakini. Meyakini dapat kita lakukan dengan memperdalam rasa mengenal, mengerti, serta menghayati. Dengan meyakini kita dapat dengan kuat berpegang teguh pada cara pandang yang kita yakini.

(5) Mengabdi

Langkah terakhir untuk berpandangan hidup yang baik adalah dengan megabdi. Mengabdi merupakan suatu usaha untuk menyerahkan segenap keyakinan kita untuk suatu hal yang kita yakini. Dengan mengabdi menjadikan kita lebih dekat atau bahkan menjadi satu dengan hal yang kita yakini tersebut.

D. Contoh Kasus

    Seseorang akan memiliki pandangan hidup yang tinggi jika ia merasa bersyukur kepada Tuhannya dan selalu mengingat akan orang yang kondisinya berada dibawahnya. Setiap dia berkendara dan melihat pengamen atau pemulung dia selalu berpikir untuk tidak menjadi seperti itu dan tidak mau keluarganya jadi seperti itu. Pandangan hidupnya pun akan lebih tinggi karena apa yang dilihatnya itu akan menjadi motivasi agar dirinya bisa mencapai apa yang sudah dia rencanakan dalam pandangan hidupnya tersebut.

Pada dasarnya setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda-beda dan tidak jarang dari perbedaan tersebut timbullah sebuah perselisihan. Di harapkan bagi kita semua untuk menghadapi perselisihan tersebut dengan kepala dingin. Cara yang dapat di lakukan untuk menangani perselisihan tersebut adalah dengan melakukan musyawarah untuk mengumpulkan setiap cara pandang dari orang-orang yang berbeda sehingga menemui satu jalan persetujuan.




Sumber : - Raitosun
                - Dessy
                - Staff Site
                

Monday, May 11, 2015





A, Pengertian Penderitaan

      Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.