Sunday, November 15, 2015



Adit     : kapan batas akhir upload tugas tou?
Calvin  : sepertinya 2 harilagi, bukan?
Rico     : iya benar
Adit     : apa yang harus dikerjakan?
Rico     : kita harus membuat percakapan
Calvin  : percakapan seperti apa?
Rico     : percapakan antara dua orang atau lebih dengan tema bebas
Adit     : harus membuat kelompok?
Rico     : tentu saja
Calvin  : bagaimana dengan kelompok lama?
Rico     : tidak tahu, setiap anggota kelas membuat kelompok baru
Calvin  : ya sudah, kau sudah ada kelompok?
Adit     : belum, kau sudah?
Calvin  : belum juga, kenapa kita tidak membuat kelompok saja?
Rico     : baiklah kalau begitu
Adit     : ya sudah, dengan begini kelompok sudah siap, kita ingin membuat percakapan dengan tema apa?
Calvin  : bagaimana dengan tugas di dalam tugas?
Adit     : apa itu?
Calvin  : kita membuat  percakapan tentang kita yang sedang mengerjakan sebuah tugas
Rico     : maksudnya?
Adit     : tolong jelaskan lebih rinci
Calvin  : contohnya, karena kita bertiga , kita buat a, b, dan c, pertama si a bertanya pada b, “ada tugas tidak?”,  dan si b menjawab, “ ada tugas tou.”, lalu si c ikut bergabung, “jangan lupa batas akhir upload 2 hari lagi.”, dan seterusnya
Rico     : ooooohhh
Calvin  : kalian mengerti?
Rico     : aku sudah mengerti
Adit     : aku belum, hahaha, tolong jelaskan lagi
Calvin  : nanti akan aku jelaskan ulang, sekarang kita tentukan kapan dan dimana kita akan mengerjakan tugas ini?
Rico     : di kampus saja , setelah mata kuliah terakhir, bagaimana?
Calvin  : oke
Adit     : insyallah

Rico     : baiklah,nanti kita kerjakan tugasnya sehabis pulang mata kuliah terakhir ya

Saturday, November 7, 2015

Berkomunikasi dan berinteraksi didalam kehidupan sehari-hari memanglah sangat penting untuk menjalinnya suatu hubungan pertemanan, saudara dan persahabatan. Dalam berkomunikasi, tentu kita harus bisa mengucapkan kalimat dengan benar dan tepat, jangan sampai bertele-tele dan akhirnya membuat lawan bicara kita menjadi kebingungan atau lainnya. Contohnya seperti saya, ketika sedang berbicara dengan lawan bicara saya selalu ragu atau kebingungan untuk mengungkapkan sebuah kalimat atau kata-kata sebagai media pembahasan komunikasi. Sesekali saya menundukan kepala disaat sedang berkomunikasi, tidak menatap mata lawan bicara saya, Bertemu dengan seseorang yang dikenali tetapi saya tidak menyapa. Tapi, menurut teman saya tindakan seperti itu cenderung akan merusak proyektifitas keperibadian kita dengan kata lain seseorang mungkin saja menganggap kita sebagai seseorang yang sombong, wah jangan sampai begitu ya. Pada postingan kali ini saya akan memberikan sedikit pembelajaran tentang cara berkomunikasi yang baik dan benar dengan seseorang menurut versi saya, yah walaupn saya sendiri belum pandai dalam berbicara ataupun berkomunikasi, mari menyimak dan belajar bersama....

1. Bertatapan dengan lawan bicara
Bertatapan dengan lawan bicara sangatlah penting tapi dalam arti bukan pada kondisi dimana wajah kita berbicara dengan bertatapan wajah secara dekat, melainkan bertatapan mata satu sama lain dengan lawan jenis. Jangan sesekali menundukan kepala disaat sedang terjadinya komunikasi, jangan berpaling wajah atau hal lainnya. Karena mungkin lawan bicara kita akan menganggap apakah mulut dia bau, kita dianggap tidak menghargainya dan sebagainya, sehingga menyebabkan sebuah konflik dihati dan pikiran lawan bicara kita yang menghasilkan anggapan bahwa kita "Sombong".

2. Memperhatikan lawan bicara
Nah terkadang Memperhatikan apa yang diungkapkan oleh lawan bicara kita sangat penting dan menambah nilai plus untuk diri kita, karena lawan bicara kita mungkin saja akan menganggap bahwa apa yang disampaikannya itu bisa dihargai dan diterima dengan baik sehingga bisa membuatnya senang. Tapi permasalahannya adalah ketika pembahasan itu garing atau membosankan itulah yang menyebabkan kita sebagai pendengar sekaligus orang yang memperhatikan akan bosan dan lebih memilih berbicara dengan lawan jenis lain, otomatis itu akan menyebabkan konflik dihatinya dan menghasilkan anggapan bahwa "kita tidak bisa menghargai seseorang", lebih baik usahakan tetap mendengarkannya dan memilih topik pembicaraan yang baik.

3. Rileks
Rileks dapat membuat cara berkomunikasi kita sedikit rapih dan beraturan sehingga tidak menyebabkan lawan bicara menjadi kebingungan. Dengan perlahan mengucapkan kalimat dapat membuat lawan bicara akan mengerti dan memahami apa maksud dari ucapan kita. Tidak seperti saya, selalu terburu-buru dalam mengucapkan sebuah kalimat dan entah mereka mengerti atau tidak. Terutama kepada wanita, ini selalu menjadi topik pembahasan antara saya dan teman saya ketika bertemu yang membicarakan bahwa jika saya berbicara dengan lawan jenis entah kenapa saya tidak pernah bisa Rileks dan bisa dibilang gugup.

4. Mengurangi perkataan kasar dengan lawan bicara
Dahulu kala ada seorang pepatah yang berkata "Ucapan adalah sebuah bumerang untuk diri sendiri" entah pepatah itu pernah mengatakannya atau tidak, heheh. Seberapa dekat kita dengan seseorang diharapkan agar tidak terlalu sering menggunakan kata-kata kasar. Karena jika terlalu sering, itu bagaikan pisau yang perlahan membuka kerangka perasaan yang akhirnya menciptakan kebencian sekalipun itu sahabat sendiri. Bagaimanapun juga, gunakanlah aturan-aturan berbahasa yang baik dan sewajarnya.

5. Mengganti Topik Pembicaraan
Pasti bosen dong dengan pembahasan yang itu-itu aja, tidak menarik dan akhirnya selesai komunikasi pada posisi dimana kita masih ingin berkomunikasi dengan lawan bicara, saran saya sih buru-buru mengganti topik pembahasan agar alur dari komunikasi itu lebih berwarna dan mempunyai lebih lama waktu berbicara dengan lawan jenis itupun misalnya jika kita rindu dengan seseorang yang sudah lama gak bertemu dan dua tahun kemudian baru dipertemukan.

6. Jangan memotong pembicaraan lawan bicara
Salah satu prilaku yang tidak sopan salah satunya memotong pembicaraan lawan bicara, tentu akan menimbulkan rasa kesal dan marah terlebih lagi jika yang diungkapkannya itu hal yang sangat penting. Bukan lawan bicara saja yang merasa kesal dan marah, kitapun akan merasakan hal yang sama dengan sikap refleks paling tidak ingin menghajarnya dan timbullah perselisihan.

Karena seseorang mempunyai keperibadian masing-masing mungkin ada beberapa orang dengan cara berkomunikasinya yang berbeda, meskipun begitu kita harus tetap bisa menghargainya.





A. Pengertian Komunikasi

     Komunikasi Adalah Proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seseorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy,2000:13).

B. Fungsi Komunikasi

       Fungsi komunikasi menurut onong Uchjana Effendy:

·        Menginformasikan (to inform)

Komunikasi dapat menginformasikan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, idea tau pikiran dan tingkah laku orang lain, serta segaka sesuatu yang disampaikan orang lain.

·        Mendidik (to educated)

Komunikasi merupakan sarana pendidikan. Dengan komunikasi, manusia dapat menyampaikan ide dan pikirannya kepada orang lain, sehingga orang lain mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.

·        Menghibur (to entertain)

Komunikasi selain berguna untuk menyampaikan komunikasi, pendidikan dan mempengaruhi juga berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.

·        Mempengaruhi (to influence)

Komunikasi dapat mempengaruhi setiap individu berkomunikasi, tentunya berusaha saling mempengaruhi jalan pikiran komunikasi dan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikasi sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai makhluk social, kita tidak menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun social.

C. Komunikasi Verbal

      Komunikasi ini merupakan suatu kegiatan percakapan/penyampaian informasi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Contoh dari komunikasi verbal yaitu:

·        Berbicara dengan seseorang atau kelompok orang
·        Mendengarkan radio
·        Membaca buku, majalah dan novel
·        Menulis surat lamaranm surat perjanjian jual beli,brosur dan
·        Berpidato dihadapan orang banyak

D. Komunikasi Alam Sadar

    Komunikasi ini merupakan penyampaian informasi antara manusia secara sadar. Komunikasi alam sadar umumnya merupakan komunikasi interpersonal, misalnya komunikasi secara verbal dan nonverbal.

E. Tahapan Komunikasi

·   Penginterpretasian, hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia piker dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.

·       Penyandian, pada tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambing komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encoderm alat penyadi: mengubah pesan abstrak menjadi konkret.

·  Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambing komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.

·    Perjalanan, pada tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.

· Penerimaan, pada tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.

·   Penyandian balik, pada tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).

·      Penginterpretasian balik, pada tahap ini terjadi komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diuraikan dalam bentuk pesan.

Sumber: - Staffsite
               - Wikipedia